Kamis, 22 November 2018

Harapan Dalam Penantian


     Lembar-lembaran kuserpihkan
Kugambarkan betapa rapuhnya aku
Kenang-kenangan kuusangkan
Terlihat aku yang sedang kesepian

Tersendiri aku dalam ratapan
Tersayat hati ini gemercik isyaratkan kesedihan

Dalam diam kugoreskan
Kian malang kehidupan
Berpisah dengan sang harapan

Aku merintih ....
Menjerit dalam keheningan
Tertatih dalam kesendirian
Masih menantikan kehadiran

Terpuruk aku menyesal
Tatkalaku menyalahkan keadaan
Beranggapan sang kuasa tak adil padaku

Tersadar aku dalam kesalahan
Membenarkan takdir harus kulakukan
Menjalani keadaan dalam kehidupan
Menanti sang harapan ....
Meski dalam penantian panjang.

Jangan Pergi

Di mana kamu?
Yang membawaku ke bejana cinta, kunyamankan dan tiba-tiba tiada.
Di mana kamu?
Yang menyuguhkan indah merasuk sukma,
Namun menghempas begitu saja.
Lihatlah aku, seorang diri menjaga sayangmu.
Lihatlah aku, masih di sini menanti kasihmu.
Lihatlah aku!
Apa kulalukan saja rasaku?
Kubuang jauh-jauh tentangmu dari ingatanku?
Kuacuhkan jiwa yang terlanjur sepi tanpamu?
Mengertilah!
Aku yang terlampau cukup mengertikanmu
Atau kau yang tak mampu mengerti akanku
Sudahi egomu,
Dan ...
Akan kuusangkan amarahku
Kehangatan cinta sudah melambai
Tepat di depan mukaku menantimu.