Jumat, 21 Agustus 2015

PESAN UNTUK ANAK

PESAN UNTUK ANAK, TERUTAMA ANAK LAKI-LAKI
      Apa bila Ibu Ayah kita meninggal, turunlah dalamliang kubur dan sambutlah mayat beliau, buka papan penutup keranda (tempat usungan mayat), angkat mayat Ibu Ayah kita.Biarkan kita yang memutarkan mayat Ibu Ayah kita menghadap ke kiblat. Kita yang melakukan!!!Bukan hanya menyaksikan saja orang lain yang melakukan.Allahu Robbi... " Ibu.. Terakhir kali ini aku melihat Ibu". Biarkan kita yang merelai ikatan di kepala dan di tubuh beliau.. Pegang perlahan-lahan badan Ibu kita, arahkan beliau dengan baik-baik, ambil gumpalan tanah dan letakanlah di belakang tengkok Ibu kita."Ibu, terakhir kali inilah aku melihat engkau". Terlintas dalam hati kita sambil memegang Ibu kita... Ingat sejak kita bayi, tangan Ibu kita ini yang mensuapi makanan ke mulut kita.Ingat hari pertama kita bisa berjalan, muntah, berak, beliau lah orang yang tidak pernah sedikitpun untuk menolak. Sebagaimana pun jahatnya anak terhadap beliau, kita tetap anak beliau dan selalu terima sebagai anak beliau.Naiklah ke atas dan duduklah di tepi makam beliau serta dengarkanlah "Talqin" yang di sampaikan teruntuk Ibu kita.Hari terakhir ini lihatlah, tidak ada benda apapun yang bisa kita berikan untuk bekal beliau kecuali hanya Doa:"Ya Allah.. Aku angkat tanganku Ya Allah.. Aku ridho Kau ambil Ibu ku Ya Allah..Dia yang melahirkan aku.. Ya Allah hari ini aku tinggal dia Ya Allah, aku serahkan dia atas urusan Mu belaka Ya Allah. Aku tadahkan tanganku Ya Allah.. Aku memohon dengan sangat-sangat Kau ampunkan dosa-dosa Ibu ku, tolong Ya Allah.. Kasihani Ibu ku Ya Allah.. Aku adalah hasil didikan dari dia. Ya Allah sayangi dia Ya Allah.Maka akan beruntunglah Ibu kita, apakah Allah akan menolak doa itu? Allah tak akan menolak doa ikhlas yang datang dari seorang anak.Pesan ini bagi sahabat-sahat yang selagi Ibu Ayah masih hidup. Dan Bagi sahabat-sahabatyang Ibu Ayah telah tiada, mari kita bersama-sama sedekahkan Al-Fatihah buat mereka.

Rabu, 12 Agustus 2015

Do'a ibu bagaikan Do'a Nabi kepada umat

Ibumu...Ibumu...Ibumu... Baru Bapakmu Ibu adalah orang tua kita. Maka sesungguhnya doa ibu untuk anaknya seperti doa nabi kepada Umatnya. Hal tersebut harus di yakini agar senantiasa mendapatkan doanya. Keyakinan inipun dapat memotivasi kita agar berbakti kepadanya. Dalam sebuah hadits di sebutkan : “ Seseorang datang kepada Rosulullah Shallahu ‘Alaihi wa sallamdan bertanya,”WahaiRosul, siapakah orang yang paling berhak aku layani(patuhi)? ” Rosulullah menjawab,”Ibumu!”ia bertanya lagi”Kemudian siapa lagi?” Rosulullah menjawab, ”Ibumu!” ia bertanya lagi,”Siapa lagi?” Rosulullah menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya lagi,” Kemudian siapa?” Rosulullah menjawab,”Bapakmu.” (HR.Bukhori-Muslim)Tanpa mengesampingkan jasa ayah, dalam hadits diatas Rasulullah menyebut kata ”Ibu” sebanyak tiga kali. Ini berarti bahwa peran ibu sangat berjasa kepada anak-anaknya, meskipun ayahpun berjasa kepada kita. Mengapa di dunia ini ibu adalah manusia yang paling mulia, setelah itu bapak..? Apa yang menjadi alasan sehingga doa ibu menyimpan kekeramatan..? Pertama: Ibu adalah sosok wanita yang luar biasa sehingga memiliki karomah dalam berdoa. Ibu sangat berjasa untuk membentuk generasi penerus. tentu saja peran ayah juga ikut mendukung. Namun ibu adalah orang yang paling dekat dengan anaknya.Pikirkan..! Mulai dalam kandungan hingga lahir seolah-olah tak terpisahkan.Ibu senantiasa mendampingi kita dengan sabar dan dengan tangannya yang lembut. Ia mengajari kita berjalan. Ia pun mengajari agar kita bicara. Ibu betul-betul wanita yang sabar betapapun sepanjang hari tingkah laku kita menjengkelkannya, namun ibu mau mengerti. kasih sayang ibunda yang tulus ini tidak pernah terputus. Padahal kenakalan kita berulang-ulang. Kedua: Sembilan bulan ibu mengandung lalu melahirkan kita.Inilah yang dijadikan alasan mengapa doa ibundamenyimpan karomah. kata”Karomah” dapat dipahami membawa beban yang berat. Bayangkan sekian lama kesana kemari membawa janinnya. Bertambah bulan bertambah besar danmenyulitkan untuk bergerak. Di buat tidur susah di buat duduk pun pinggang terasa tidak nyaman. Namun karena ALLAH memberikan fitrah di dalam dirinya berupa kasih sayang, maka keadaan yang demikian itu tidak terlalu membuatnya menderita.Ketiga: Ibu adalah sumber kehidupan. ketika kita di dalam janin. Lewat plasenta secara naluri ibu mentransfer zat makanan ke tubuh kita. Bayi di dalam kandungan bergantung kepada ibu.Ketika ibu stress, maka janin terpengaruh. Ketika ibu kesehatannya menurun dan kekurangan gizi, keadaan janinpun ikut tidak sehat.Tiada ibu maka tiada pula kita, meskipun bapak juga sangat berperan terhadap keberadaan kita.Namun ibulah yang mengandung dan melahirkan.Keempat :Ibu adalah orang pertama yang mengenalkan dunia. Tidak terbayangkan, seandainya begitu kita lahir ke dunia kemudian di buang ke hutan dan dipelihara orang utan. Tentu kita tidak akanmenjadi manusia beradab.Tetapi karena kita dipelihara ibu, maka kita dapat mengenal dunia dan menjadi manusia beradab.Ibu adalah orang pertama yang mengenalkan dunia kepada kita ia dalah guru pertama. Dengansabar ia mengajari kita mengenal hitam, putih, kuning dan merah.Dengan telaten ia mengajari kita untuk tersenyum dan berbicara. Dari sentuhannya yang lembut dan dingin dia membimbing kita sehingga bisa berangkat dan berjalan.Oleh karena itu marilah saudaraku, selagi masih ada waktu kita muliakan Ibu dan Bapak kita, bahagiakan selalu mereka, jangan sampai kita meneteskan kedua matanya dengan air mata karena perbuatan kita atau kedurhakaan kita.

The power of Motivation

Di sebuah pondok pesantren, terdapat seorang santri yang tengah menuntut ilmu pada seorang Kyai. Sudah bertahun-tahun lamanya si santri belajar tapi dia merasa masih haus ilmu. Akhirnya Kyai memutuskan memberinya serangkaian ujian untuk membuktikan bahwa siSantri benar-benar sudah matang ilmunya.Ujian pertama, kedua, dan ketiga sudah berhasil diselesaikan. Tinggal satu ujian terakhir yang harus dibereskan si Santri.“Anakku,aku tahu ilmu kamu sudah sangat sempurna,”puji sang Kyai mendapati hasil ujian santrinya.“Terima kasih Pak Kyai, tapi masih ada satu ujian yang harus saya taklukkan,”ujarnya gusar.“Baiklah,ujian terakhir ini bisa dikatakan gampang-gampangsusah,”ujar sang kyai penuh teka-teki.Si Santri merasa tidak sabar ingin segera menyelesaikan ujian tersebut, karenanya dia terus mendesak agar Sang Kyai,”apa yang harus saya lakukan, Kyai?”tanyanya.Perlahan Sang kyai membenarkan posisi duduknya,“baiklah, dalam tiga hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang ataupun makhluk yang sangat buruk dari kamu, “ujar sang Kyai.“Tiga hari itu terlalu lama Kyai, aku bisa menemukan banyak orang atau makhluk yang lebih buruk daripada saya,”jawab Santri penuh percaya diri.Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seorang ataupun makhluk itukehadapannya.Santri keluar dari ruangan Kyai dengan semangat,”hem, ujian yang sangat gampang!”gumamnya-Hari itu juga, si Santri berjalan menyusuri jalanan ibu kota. Di tengah jalan, dia menemukan seorang pemabuk berat. Menurut pemilik warung yang dijumpainya, orang tersebut selalu mabuk-mabukan setiap hari. Pikiran si Santri sedikit tenang, dalam hatinya dia berkata,“ähay..pasti dia orang yanglebih buruk dariku, setiap hari dia habiskan hanya untuk mabuk-mabukan, sementara aku selalu rajin beribadah.”Dalam perjalanan pulang Si santri kembali berpikir,”ah, kayaknya si pemabuk itu belum tentu lebih buruk dari aku dech, sekarang dia mabuk-mabukan tapi siapa yang tahu di akhir hayatnya Allah justru mendatangkan hidayah hingga dia bisa khusnul Khotimah,sedangkan aku yang sekarang rajin ibadah, kalau diakhir hayatku, Allah justru menghendaki Suúl Khotimah, bagaimana?“Huuh… berarti pemabuk itu belum tentu lebih jelek dari aku,”ujarnya bimbang.-Hari kedua, si santri kembali melanjutkan perjalanannya mencari orang atau makhluk yang lebih buruk darinya. Di tengah perjalanan, dia menemukan seekor anjing yang menjijikkan karena selain bulunya kusut dan bau, anjing tersebut juga menderita kudisan.“Ahay…akhirnya ketemu juga makhlukyang lebih jelek dari aku, anjing tidak hanya haram, tapi juga kudisan dan menjijikkan,”teriak santri dengan girang.Dengan menggunakan karung beras, si Santri membungkus anjing tersebut dan memboncengnya ke rumah. Namun malam harinya, tiba-tiba dia kembali berpikir,“anjing ini memang buruk rupa dan kudisan, namun benarkah dia lebih buruk dari aku?”Oh tidak, kalau anjing ini meninggal, maka dia tidak akandimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukannya di dunia, sedangkan aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan selama di dunia dan bisa jadi aku akanmasuk ke neraka. Akhirnya si santri menyadari bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari anjing tersebut.-Pada hari ketiga, Si santri mencoba kembali mencari orang atau makhluk yanglebih jelek darinya. Namun hingga malam tiba, dia tak jua menemukannya. Lama sekali dia berpikir, hingga akhirnya dia memutuskan menemui sang Kyai.“BagaimanaAnakku, apakah kamu sudah menemukannya?”tanya sang Kyai.“Sudah, Kyai,”jawabnya seraya tertunduk.“Ternyata diantara orang atau makhluk yang menurut sayasangat buruk, sayatetap paling buruk dari mereka,”ujarnyaperlahan.Mendengar jawaban sang Murid, kyaitersenyum lega,”alhamdulillah..kamu dinyatakan lulus dari pondok pesantren ini,anakku,”ujar Kyai terharu.Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah diatas adalah:Selama kita hidup di Dunia, jangan pernah bersikap sombong dan merasa lebih baik/mulia dari orang ataupun makhluk lain. Kita tidak pernah tahu, bagaimana akhir hidup yang akan kita jalani. Bisa jadi sekarang kita baik dan mulia, tapi diakhir hayat justru menjadi makhluk yang seburuk-buruknya.Bisa jadi pula sekarangkita beriman, tapi di akhir hayat, setan berhasil memalingkan wajah kita hingga melupakan_Nya.

Iam

Saya adalah manusia biasa yang diilahirkan dengan luar biasa